ABOUT ME

Kamis, 21 September 2017

JURNAL 2

JURNAL 2 SELENGKAPNYA DI BAWAH INI :
COPAS LINK :

https://drive.google.com/file/d/0B9VOoxTWoT2HejVtVFI1Nml2dms/view?usp=sharing



Vol. 4 No. 2 Oktober 2016                     Jurnal TEKNOIF                                     ISSN: 2338-2724

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA FITUR MIKROTIK CAPSMAN DENGAN KONFIGURASI TUNNEL DAN TANPA MENGGUNAKAN TUNNEL PADA ROUTER MIKROTIK RB951-2N

Indra Warman, S.Kom., M.Kom*, Nofrizal**
*Dosen Jurusan Teknik Informatika
**Mahasiswa Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Padang

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ABSTRACT
CAPsMAN is one of the latest features of the Mikrotik Router, which is used to control many Access Point centrally. If a company / agency / agencies have dozens or hundreds of Access Point, then configure the IP address, gateway, DNS, frequency, channel, and SSID will be difficult to set up, because the configuration must be done on each Access Point. Therefore it takes a technique that can control the Access Point centrally, this technique is called with CAPsMAN. By using CAPsMAN, then control tens or hundreds Access Point will be much easier, because the wireless configuratio can be performed on CAPsMAN MikroTik Router. CAPsMAN MikroTik Router technology in the implementation of security can not stand alone, thus requiring additional technology within the security of data packets being passed to a wireless hotspot network. One additional appropriate technology solutions in the security of the data packets on the network is a wireless Access Point Tunnel technology.

Aim of this research to determine the comparative performance testing related features CAPsMAN Mikrotik download configuration data without using the tunnel and the tunnel on Router Mikrotik RB951-2N. In EoIP tunnel there is additional data packet header of 42 bytes of each packet of data that is passed. In this case it can be concluded that the speed of data packets being passed to a wireless network without the tunnel faster than using the tunnel. While the download test data is extracted two kinds of samples of data, that is data ISO and RAR with an average difference of 3 minutes 6 seconds with a capacity of 61.66 Kbps bandwidth.

Keywords : CAPsMAN, MikroTik, Tunnel, EoIP, RB951-2N, Bandwidth, Access Point.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



PENDAHULUAN

CAPsMAN merupakan salah satu fitur terbaru dari Router MikroTik yang digunakan untuk mengontrol Access Point secara terpusat. Apa bila sebuah perusahaan/lembaga/institusi memiliki jaringan puluhan atau ratusan Access Point, maka perkerjaan konfigurasi, IP Address, gateway, DNS, channel, frequency dan SSID akan menjadi sulit untuk diatur, dikarenakan konfigurasi tersebut harus dilakukan pada setiap Access Point. Oleh karena itu dibutuhkanlah suatu teknik yang dapat mengontrol Access Point secara terpusat, teknik ini disebut dengan CAPsMAN. Dengan menggunakan CAPsMAN, maka pengendalian puluhan atau ratusan Access Point akan jauh lebih mudah karena konfigurasi-konfigurasi wireless dapat dilakukan pada Router MikroTik CAPsMAN, dan konfigurasi tersebut akan disebar pada Access Point yang dimiliki.
Teknologi Router MikroTik CAPsMAN.

Dari uraian diatas, maka penelitian ini mengambil topik “Analisa Perbandingan Kinerja Fitur MikroTik CAPsMAN Dengan Konfigurasi Tunnel dan Tanpa Menggunakan Tunnel Pada Router MikroTik RB951-2N”.

Beberapa teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Konsep Tunneling
Tunneling merupakan sebuah motode penyelubungan atau encapsulation paket data dijaringan. Sebelum dikirim, paket data mengalami sedikit pengubahan atau modifikasi, yaitu penambahan header pada tunnel. Ketika data sudah melewati tunnel dan sampai ditujuan, maka header dari paket data akan dikembalikan seperti semula (header tunnel dilepas).

Jenis-Jenis Protokol Tunneling
Point-To-Point Tunnelling Protocol (PPTP), Layer 2 Tunneling Protocol (L2TP), Ethernet over IP (EoIP), IP-in-IP (IPIP).


  • Bandwidth Bandwidth adalah banyaknya ukuran suatu data atau informasi yang dapat mengalir dari suatu tempat ketempat lain dalam sebuah jaringan diwaktu tertentu.
  • Router Mikrotik adalah sistem operasi independen berbasis Linux khusus untuk komputer yang difungsikan sebagai router.
Jenis-Jenis Router MikroTik
Router Mikrotik terbagi menjadi dua jenis yaitu Mikrotik RouterOS dan Router Mikrotik RouterBoard. Adapun penjelasan untuk kedua jenis Router tersebut adalah sebagai berikut :

1. Mikrotik RouterOS
Sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi Router network yang mempunyai berbagai fitur dalam teknologi jaringan

2. Mikrotik RouterBoard
Seuatu hardware yang dapat menjalankan Router network tanpa perlu di install ke sebuah komputer, karena Router Mikrotik ini telah didesain untuk menjalankan RouterOS sehingga dapat menjadi Router yang handal untuk pengguna.

CAPsMAN
Controller Access Point system Manager (CAPsMAN) merupakan suatu fitur Access Point Controller, yang memungkinkan dilakukan kontrol monitoring maupun konfigurasi terhadap beberapa Access Point secara bersamaan.

CAPs
Ceiling Access Point Series (CAPs) merupakan singkatan dari Ceiling Access Point. Kata Ceiling berarti langit-langit atau plafon dalam Bahasa Indonesia. Sehingga Router Mikrotik CAPs atau Ceiling Access Point Series merupakan Router Mikrotik yang ditunjukkan untuk implementasi jaringan Wi-Fi indoor (dalam ruangan).

Perbedaan CAPsMAN dan CAPs
Router Mikrotik yang akan menjadi pengendali Access Point disebut sebagai Controller Access Point System Manager (CAPsMAN). Adapun Access Point yang akan dikendalikan disebut Controlled Access Point atau CAP. Berdasarkan penjelasan diatas disimpulakan CAPsMAN adalah pengendali (Controller) Access Point, sedangkan CAP adalah Access Point yang dikendalikan oleh CAPsMAN.

Cara Kerja MikroTik CAPsMAN
Agar sistem teknologi MikroTik CAPsMAN ini berfungsi, perangkat yang menjadi CAP harus membentuk koneksi manager ke perangkat yang menjadi CAPsMAN. Komunikasi antara CAPsMAN dan CAP bisa dibentuk dengan dua metode :

1. Menggunakan MAC
Komunikasi bisa terbentuk apabila CAP dan CAPsMAN masih berada dalam segmen layer dua yang sama (baik fisik ataupun layer dua tunnel).

2. Menggunakan IP (Protocol UDP)
Komunikasi ini digunakan apabila antara CAP dan CAPsMAN sudah berbeda segmen Layer dua (melewati router lain). Dengan menggunakan metode ini, maka antara CAP dan CAPsMAN tidak perlu berada dalam sebuah network yang sama, bahkan bisa berbeda lokasi geografis.


METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menganalisa perbandingan kinerja fitur Mikrotik CAPsMAN dengan konfigurasi Tunnel dan tanpa menggunakan Tunnel pada Router Mikrotik RB951-2N. Dimana penelitian ini akan membandingkan dua metode yaitu kinerja fitur MikroTik CAPsMAN dengan konfigurasi Tunnel dan tanpa menggunakan Tunnel.

Alat dan Bahan
Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk melancarkan penelitian ini adalah : Komputer Server, Memori 2 GB (minimal 1 GB), Hard Disk 500 GB (Seagate), Tiga buah Router Mikrotik RB951-2N, Satu buah Router Mikrotik Wireless Outdoor RB411AR, LAN Card, Kabel UTP, konektor RG45 dan peralatan jaringan lainnya.

Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Sistem Operasi Windows 7 64 bit, Winbox, Bandwidth Meter, Microsoft Office Word 2007, Mikrosoft Office Visio 2007, Aplikasi XAMPP versi 7.1, mozilla Firefox atau google chrome untuk konfigurasi melalui webconfig.

Desain Dan Perancangan
Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem atau user mengenai gambaran tentang rancangan sistem yang ada dan simulasi sistem yang akan dibuat. Untuk menggambarkan alur kerja sistem secara menyeluruh dapat diimplementasikan melalui topologi jaringan.

Topologi Implementasi Penelitian
Adapun gambaran topologi implementasi analisa perbandingan kinerja fitur Mikrotik CAPsMAN dengan konfigurasi Tunnel dan tanpa menggunakan Tunnel dapat disimulasikan seperti Gambar 1.
Gambar 1. Topologi Implementasi CAPsMAN Tanpa Tunnel (i), Topologi CAPsMAN Menggunakan


PEMBAHASAN
Metode Pengujian
Dalam Analisa Perbandingan Kinerja Fitur Mikrotik CAPsMAN Dengan Konfigurasi Tunnel dan Tanpa Menggunakan Tunnel, terhadap kecepatan download data, dan rata-rata banwidth yang dibutuhkan disaat men-download. Semua format data bisa dijadikan sampel pengujian, untuk melihat perbandingan waktu, dan rata-rata bandwidth lebih jelas maka digunakan dua sampel data, berformat ISO dan RAR dengan ukuran data 100MB sampai 900MB. Pengujian dilakukan secara bertahap mulai dari 100MB sampai 900MB. Saat melakukan download sebuah data, maka aplikasi bandwidth meter akan langsung mencatat waktu awal hingga waktu akhir yang dibutuhkan disaat melakukan download data. Untuk menentukan berapa rata-rata bandwidth yang dibutuhkan disaat men-download sebuah data dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut :

Hasil Pengujian
Setelah pengujian dilakukan terhadap masing-masing objek penelitian, dan melakukan pengolahan sampel response time menggunakan metode statistic deskriptif, maka didapatkan variable perbandingan kinerja fitur Mikrotik CAPsMAN menggunakan tunnel dan tanpa tunnel. Variable perbandingan yang dimaksud adalah kecepatan waktu download sebuah data, dan rata-rata bandwidth yang dibutuhkan disaat men-download. Dari pengujian didapatkan keluaran berupa tabel dan grafik yang dapat menggambarkan data secara visual.

Pengujian Kecepatan Download Data ISO Tanpa Tunnel
Berdasarkan pengujian download data terhadap data ISO tanpa tunnel, maka didapatkan hasil yang dibuat dalam bentuk tabel, tabel ini akan memberikan informasi terhadap lama waktu yang dibutuhkan saat melakukan pengujian terhadap banyaknya sampel data ISO yang di download, yang ditunjukan pada tabel 1.



Untuk dapat melihat lebih jelas perubahan yang terjadi pada hasil pengujian data ISO tanpa Tunnel berdasarkan tingkat ukuran data yang dijadikan sampel terhadap waktu download, maka dapat dibuat suatu grafik yang menggambarkan hasil pengujian.

Pengujian Kecepatan Download Data ISO Menggunakan Tunnel
Berdasarkan pengujian download data terhadap data ISO menggunakan tunnel, maka di dapatkan hasil yang dibuat dalam bentuk tabel. Tabel ini akan memberikan informasi terhadap lama waktu yang dibutuhkan saat melakukan pengujian terhadap banyaknya sampel data ISO yang di download, yang ditunjukan pada tabel 2.
Tabel 2 Pengujian Download Data ISO Menggunakan Tunnel

Untuk dapat melihat lebih jelas perubahan yang terjadi pada hasil pengujian data ISO menggunakan Tunnel berdasarkan tingkat ukuran data yang dijadikan sampel terhadap pengujian waktu download, maka dapat dibuat suatu grafik yang menggambarkan hasil pengujian.


Analisa Paket Data Menggunakan Tunnel Dan Tanpa Tunnel

          Dalam analisa perbandingan kinerja fitur Mikrotik CAPsMAN dengan konfigurasi tunnel dan tanpa tunnel pada Router Mikrotik, dalam melakukan download data terhadap pengujian kecepatan download data, paket data yang dilewatkan pada jalur tanpa tunnel lebih cepat dari pada menggunakan tunnel karena disaat melakukan pengiriman paket data tidak terjadi pemeriksaan dan penambahan paket data header terhadap data yang dikirim. 
Pada saat melakukan pengiriman paket data pada jalur tunnel terjadi pemeriksaan dan penambahan paket data header disetiap protokol yang dilewatinya. 
Pada EoIP tunnel terjadi penambahan paket data header paling tidak 42 byte diprotokol yang dilewatinya (8byte GRE + 14 byte Ethernet + 20 byte IP), dimana dimasing-masing protokol tersebut terjadi pemeriksaan dan penambahan paket data header, sehingga menyebabkan pengiriman paket data pada jalur EoIP tunnel lebih lambat, dikarenakan terjadi pemeriksaan dan penambahan paket data header pada masing-masing protokol yang dilewatinya. Dalam melakukan pengujian download data di ambil dua jenis sampel data, yaitu data ISO dan RAR dengan ukuran data 100MB sampai dengan 900MB dengan rata-rata selisih waktu 3 menit 6 detik (perbandingan kecepatan download data), dengan rata-rata bandwidth 61,66 Kbps.

Analisa Gangguan Antara CAPsMAN dengan CAP

Dalam melakukan analisa ganguan CAPsMAN terhadap CAP, meliputi sambungan daya listrik terputus dan CAP hang, sehingga menyebabkan koneksi antara CAPsMAN, CAP dan Client terputus. Apabila sambungan daya listrik aktif (stabil) kembali maka CAPsMAN akan langsung mengontrol CAP, yaitu dengan memberikan layanan yang dibutuhkan oleh CAP. Disaat yang bersamaan status client juga langsung aktif dan meminta layanan kepada CAP. Namun, CAP tidak memiliki informasi layanan yang diminta oleh client, sehingga CAP mengirim informasi layanan tersebut ke CAPsMAN. Pada CAPsMAN informasi layanan tersebut diterima dan diproses kemudian langsung di kirim ke CAP, dan CAP akan memberikan informasi layanan tersebut ke pada client.

PENUTUP
1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap Perbandingan Kinerja Fitur Mikrotik CAPsMAN dengan Konfigurasi Tunnel dan Tanpa Menggunakan Tunnel Pada Router Mikrotik, maka dapat disimpulkan bahwa paket data yang dilewatkan pada jaringan wireless tanpa menggunakan tunnel lebih cepat dari pada menggunakan tunnel,

karena paket data yang dilewatkan pada jalur ini tidak terjadi pemerikasaan dan penambahan paket data header terhadap data yang dikirim. Sementara pada saat melakukan pengiriman paket pada jalur tunnel terjadi pemeriksaan dan penambahan paket data header disetiap protokol yang dilewatinya. Dalam melakukan pengujian download data di ambil dua jenis sampel data, yaitu data ISO dan RAR dengan rata-rata selisih waktu 3 menit 6 detik dengan rata-rata bandwidth 61,66 Kbps.

2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka disarankan untuk menambah pembahasan indikator QOS (Quality Of Service), terhadap Perbandingan Kinerja Fitur Mikrotik CAPsMAN dengan Konfigurasi Tunnel dan Tanpa Tunnel pada Router Mikrotik. Indikator yang dimaksud yaitu Jitter, Throughput, Packet Loss, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Budi, Sutedjo Dharma Oetomo. 2003. Konsep dan Perancangan Jaringan Komputer. Yogyakarta : Andi.

Cholil, Widya. 2013. Analisa Kinerja Wireless
Radius Server Pada Perangkat Access Point 802.11g (Studi Kasus di Universitas Bina Darma). Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2013. (SEMANTIK 2013) ISBN: 979-26-0266-6.

Heriadi, Dodi. 2005. Jaringan Wi-Fi, Teori dan Implementasi. Yogyakarta : Andi.
Ikhsan. 2014. Penentuan Titik Pemasangan Akses Point Pada Gedung Dengan Memanfaatkan Aaplikasi Wireless Wizard Dalam Mendukung Aktivitas Dan Kinerja Jaringan Internet (Studi Kasus STMIK-AMIK Jayanusa Padang). Jurnal Teknoif Vol. 2 No. 2 ISSN : 2338-2724.

Putu Agus Eka Pratama, I 2014. Handbook Jaringan Komputer. Bandung : Informatika.
Iwan, Sofana. 2014. Cisco CCNA dan Jaringan Komputer. Bandung : Informatika.

Moch. Linto Herlambang. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan Menggunakan MikroTik RouterOS. Yogyakarta : Andi.

Susanti, Fitri . 2011. Implementasi Penggunaan Point-to-Point Tunneling Protocol (PPTP) dengan Radius untuk Pengembangan Jaringan di PT Usadi Sistemindo Intermatika Bekasi. Jurnal Politeknik Telkom Bandung Program Studi Teknik Komputer.

Tanenbaun and Wetherall. 2010. Compter Network. Fifth Edition.
Thomas, Tom. 2004. Practical TCP/IP Mendesain, Menggunakan, dan Troubleshooting Jaringan. Yogyakarta : Andi.

Thomas, Tom. 2005. Network Security First-step. Yogyakarta : Andi
Towidjojo, Rendra. 2015. Router MikroTik Implementasi Wireless LAN Indoor. Jasakom.Com.
Yugianto, Gin-Gin. 2012. Router Teknologi, Konsep, Konfigurasi dan Troubleshototing. Bandung : Informatika.

0 komentar:

Posting Komentar